Empati
Menurut KBBI, empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasi atau merasa dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.
Sedangkan Eileen R. dan Sylvina S.(Kompas, 18 Nop.2006 , menjelaskan bahwa empati adalah kegiatan berpikir individu mengenai “rasa” yang dia hasilkan ketika berhubungan dengan orang lain.
Bisakah empati di asah?
Ada orang yang seumur hidupnya tidak sensitif terhadap perasaan orang lain. Sebaiknya, ada orang yang sangat sensitif sehingga sangat peka terhadap perasaan dirinya dan juga orang lain.
Di dunia kerja, sering didengung2kan bahwa kita tak boleh berpikir berdasarkan perasaan atau harus berprinsip “jangan membawa perasaan dalam memutuskan sesuatu”. Oleh karena itu kita harus mencoba mengasah empati atau rasa sensitif kita terhadap perasaan orang lain. Dengan mengetahui perasaan orang lain, diharapkan kita dapat membawa atau me motivasi orang yang berada dalam kelompok untuk mencapai tujuan atau target kerja. Kita memahami bahwa masing-masing individu manusia adalah unik, dan setiap pribadi mempunyai kelebihan dan kekurangan. Seorang pimpinan diharapkan dapat memahami kelebihan dan kekurangan bawahan, sehingga penugasan seseorang diharapkan sesuai dengan kemampuannya.
Pernyataan ini perlu digaris bawahi, bukan berarti bahwa jika penugasan hanya disesuaikan dengan kemampuannya, karyawan tak dituntut untuk meningkatkan diri sesuai kebutuhan perusahaan, tetapi pimpinan harus bisa meningkatkan kemampuan karyawan pada tingkat sesuai kebutuhan perusahaan. Adalah tugas seorang pemimpin untuk mengetahui kelemahan masing-masing karyawan, serta memotivasi agar ybs dapat meningkatkan kemampuannya. Banyak hal dapat dilakukan dalam mengasah kemampuan karyawan melalui pemberian motivasi ini. Bagi karyawan yang sulit, maka atasan dapat memanggil karyawan yang bersangkutan dan dilakukan tanya jawab secara informal dan dalam kondisi santai, untuk mengetahui latar belakang mengapa ybs berbuat seperti itu. Syukur kalau pendekatan pada karyawan ini dilakukan pada situasi santai, misalkan saat sama-sama melakukan tugas keluar kota, karena pada saat ini kita sering mempunyai waktu luang, entah saat makan malam ataupun ngobrol2 sebelum persiapan kerja esok harinya. Pada situasi ini kita sering bertukar pikiran dan mengetahui latar belakang keluarga karyawan, sehingga pimpinan dapat memahami mengapa seorang karyawan melakukan reaksi yang berbeda dengan karyawan lain, untuk suatu hal yang sama. Pemahaman ini sangat penting, agar pimpinan bisa mendekati karyawan yang bersangkutan, dan dapat memotivasi untuk menghasilkan kinerja yang tinggi. Banyak hal yang ternyata lepas dari perhatian kita sehari-hari di kantor, tapi pada saat kebersamaan dalam tugas, kita bisa lebih mengenal karyawan kita, demikian pula sebaliknya. Bahkan sering terjadi, karyawan yang menganggap pimpinan terlalu keras dalam disiplin, saat berbincang-bincang santai menjadi lebih paham, mengapa hal2 tersebut terpaksa dilakukan, karena memang tingkat risiko dalam pekerjaan tersebut tinggi. Dalam banyak kasus, seorang karyawan yang mendapat perhatian, akan meningkat motivasi kerjanya, yang pada gilirannya akan meningkatkan kinerjanya.
Bagaimana cara mengelola keharmonisan ditempat kerja?
Yang tak boleh dilupakan adalah tetap memberikan perhatian pada setiap karyawan, memang hal ini akan sulit kalau kita mempunyai karyawan lebih dari 30 orang. Hal ini dapat dilakukan, dengan membuat acara pertemuan yang dihadiri oleh seluruh karyawan dalam satu unit kerja diluar jam kerja, atau istilahnya heart to heart yaitu ajang pertemuan buka-bukaan antara karyawan, officer dan manajemen dapat dilakukan secara periodik, minimal setahun sekali. Disini setiap orang dapat menyatakan keinginan2nya dan dibahas secara terbuka.
Sangat disarankan untuk membuat acara piknik bersama keluarga, disini keakraban para karyawan bersama keluarga, saling mengenal, juga akan membuat situasi kerja menjadi lebih nyaman. Pada pertemuan ini, kita bisa mengobrol santai, bahwa kadang-kadang kita terpaksa meminta isteri/suami bekerja lembur untuk kepentingan perusahaan, dan pada kesempatan itu pimpinan menyatakan terimakasih atas dukungan seluruh keluarga karyawan untuk mencapai target kerja, yang pada gilirannya keuntungan perusahaan sebagian akan kembali kepada karyawan beserta keluarga. Bilamana hal ini dapat dilakukan minimal setahun sekali, hambatan-hambatan yang tak perlu dapat diminimalisir, dan situasi kerja menjadi lebih baik.
sumber : http://edratna.wordpress.com
Top Secret Weapon: Pistol Serangan Jantung Milik CIA?
10 tahun yang lalu
No Response to "Empati untuk meningkatkan motivasi karyawan?"
Posting Komentar